Kamis, 23 Desember 2010
Ikut survey berhadiah HP Samsung Galaxy 5
Selasa, 14 Desember 2010
8 Siswa SMA Ikut Sunburst Youth Camp

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto melepas keberangkatan delapan siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk mengikuti Sunburst Youth Camp (SYC). Kegiatan SYC dilaksanakan pada 5-11 Desember 2010 di Singapura.
Program tersebut diselenggarakan Singapore Technologies Endowment Program (STEP). Tujuannya untuk menjalin kerja sama dan persahabatan di antara siswa dari negara-negara se-ASEAN, China, India, dan Inggris. Materi kegiatannya ada yang bersifat akademik, seni dan budaya, olahraga dan sebagainya.
Menurut Suyanto, SYC dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih kuat dan hebat. "Permainan di SYC itu, kalian harus ikuti dengan baik dan selalu percaya diri, saya yakin itu sudah didesain sesuai dengan perkembangan jiwa kalian, kemampuan tantangan dan sebagainya.," katanya ketika menerima delapan siswa tersebut Jumat, (3/12) di Gedung E lantai 5, Kemdiknas..
Delapan siswa yang ikut SYC adalah Ihvan Pahrevy dari SMAN 12 Jakarta, Rizky Prayogo Rahmadan dari SMAN 1 Bogor Jawa Barat, Muhammad Rizaldy Yusuf dari SMAN 10 Surabaya Jawa Timur, Whempy Gusti Mario dari SMAN 8 Jakarta, Monica Bella Adiputri dari SMAN 1 Cilegon Banten, Siti Fadillah Azalia dari SMAN 1 Bukittinggi Sumatera Barat, Dinnie Putri Prastiwi dari SMAN 3 Purwokerto Jawa Tengah, dan Rifka Annisa Ulfah dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Mereka akan didampingi oleh Muamar Surawidarto, pembantu pimpinan Subdit Program, Kemdiknas.
Delapan peserta itu hasil seleksi yang dilakukan langsung oleh panitia SYC. Mereka dipilih dari 18 siswa yang datanya dikirim Indonesia ke Singapura. Para peserta yang terpilih diambil dari debat bahasa inggris, O2SN, OSN dan anak-anak yang prestasi di bidang masing-masing. Sebelumnya, mereka telah mengikuti pembinaan dan pembekalan tentang budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tujuannya agar para siswa dapat menciptakan persahabatan, mampu mengembangkan kepribadian, meningkatkan keberanian dan kreativitas siswa SMA dalam memahami dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.
Para peserta juga dituntut harus mempunyai kemampuan dalam menari, menyanyi solo, dan presentasi makalah dalam bahasa inggris. Pembinaan dan pembekalan dilakukan sejak tanggal 1-5 Desember 2010 di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Jakarta Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Suyanto juga melepaskan keberangkatan enam siswa SMA untuk mengikuti 2nd Campania Internasional Karate Competition yang berlangsung pada 8-14 Desember 2010 di Napoli, Italia.
Keenam siswa yang turun berlaga itu adalah Irvan Ramadhan dari SMAN 2 Babelan, Dian Saputri Purnama Sari dari SMAN 20 Bandung, Dhanil Fitri Ama dari SMAN 9 Banda Aceh, Indra Fedrik Djabbar dari SMAN 11 Surabaya, Marthina Avanda Putri Lestari dari SMAN 19 Surabaya, dan Nadia Imaniar Julia Khafi SMAN 1 Purwodadi Jawa Tengah. Para peserta diambil dari para juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dengan usia antara 16 - 18 tahun.
Suyanto berharap bahwa tim karate Indonesia menyumbangkan medali emas. "Ketika kalian dapat emas di karate ini merupakan jalan awal untuk memiliki standing yang lebih hebat. Paling tidak masuk sekolah tanpa tes, bisa diberikan satya lencana wira karya dari Presiden," ucapnya. (Nasrul).
Mendiknas Berharap Lulusan Global Mandiri Tak Tambah Pengangguran
Gedung yang rencananya akan dibangun sembilan lantai tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan. Menurut Ketua Pelaksana Pembangunan Gedung, Opri, Universitas Indo Global Mandiri akan menjadi kampus terpadu dengan menambah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran, dan Program Pasca Sarjana.
Mendiknas mengatakan, hendaknya pembangunan gedung baru tersebut dapat dipercepat agar bisa segera digunakan. "Kenapa mesti menunggu 18 bulan kalau bisa diselesaikan 10 bulan," kata Mendiknas.
Menteri Nuh pada hari itu juga sempat memberikan orasi ilmiah pada sidang senat terbuka kampus tersebut. Dalam orasinya, dia berharap lulusan Universitas Indo Global Mandiri yang diwisuda hari itu tidak menambah jumlah pengangguran baru.
Mendiknas mengatakan, setelah wisuda ada tiga golongan yang akan berbaur di masyarakat. Mereka adalah golongan yang segera bekerja, yang belum mendapat pekerjaan dan memilih melanjutkan pendidikannya, dan golongan yang belum bekerja dan belum melanjutkan pendidikan tetapi memilih untuk berkeluarga.
Tetapi adakalanya seorang lulusan yang tidak termasuk dalam golongan tersebut, malah justru masuk dalam golongan keempat, pengangguran. "Karena kalau sudah tidak kerja, tidak sekolah, dan tidak menikah, akan jadi yang keempat. Nganggur," kata Mendiknas.
Oleh karena itu, Mendiknas melanjutkan, salah satu tugas perguruan tinggi adalah membentuk pola pikir (mindset) mahasiswanya agar tidak menceng. Menutup orasinya, Mendiknas berpesan kepada para lulusan agar selalu berbakti kepada orang tua. "Kalau mau sukses, kuncinya cuma satu, harus terus berbakti kepada orang tua, sampai kapan pun."
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Ali sebagai Ketua Dewan Pembina UIGM mengatakan, kampusnya diharapkan bisa menjadi universitas terbaik di Sumatera yang bisa disejajarkan dengan universitas-universitas terbaik lainnya yang berada di pulau Jawa. (aline)
Ujian Nasional Akan Pakai Formulasi Baru
"Apakah nilai delapan di sekolah A, sama dengan nilai delapan di sekolah B?" Tanya Mendiknas, "Sama angkanya. Tapi apakah kualitasnya sama? Belum tentu, maka dari itu dibutuhkan UN," ucap Mendiknas disela-sela kunjungan kerjanya ke Palembang, Sabtu (4/12).
Ujian nasional merupakan standar untuk evaluasi sejauh mana pencapaian kualitas pendidikan. Seberapa jauh daerah-daerah di pelosok menerima paparan ilmu. Jika dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan dan kecurangan, maka bagian tersebut yang akan dievaluasi.
"Jangan karena ada penyimpangan, maka kita menghapus UN. Karena UN merupakan standar. Yang akan kita ubah adalah formulanya, supaya penyimpangan tersebut bisa diminimalisasi," kata Mendiknas.
Menurut Mohammad Nuh, UN bukanlah satu-satunya standar kelulusan. Ada empat hal yang menentukan kelulusan siswa, yaitu sudah menyelesaikan masa belajar, memiliki kepribadian atau akhlak, lulus ujian sekolah, dan lulus UN. "Tidak benar kalau UN satu- satunya yang menentukan kelulusan. Hanya saja kebanyakan siswa tidak lulus karena UN. Artinya, semua sekolah meluluskan muridnya, kalau begitu untuk apa ada ujian," katanya.
Ia menambahkan, dalam ujian selalu ada faktor kemungkinan dan peluang. Peserta ujian memiliki kemungkinan dan peluang untuk lulus ataupun tidak lulus.
Modifikasi UN akan dibahas bersama antara Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR dalam rapat kerja. Rapat akan ada pada tanggal 13 Desember yang khusus akan membahas tentang modifikasi UN.
"Rapat akan membahas seperti apa modifikasi UN ke depan. Tetapi, sudah ada kesepakatan bahwa UN harus tetap dilakukan," ujar Mohammad Nuh.
Menurut dia, modifikasi tersebut terkait dengan formula UN. Namun, Mohammad Nuh belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai modifikasi tersebut. Penjelasan mengenai modifikasi formula UN akan disampaikan kepada masyarakat setelah rapat kerja 13 Desember. (aline)
Selasa, 30 November 2010
Pusat Penelitian Makanan dan Nutrisi Regional di Kampus UI

Jakarta --- Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) dapat dijadikan sebagai pusat penelitian makanan dan nutrisi. Penerapan riset yang dikembangkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan kawasan Asia Tenggara, tetapi dunia.
"Di situ makna strategis dari RECFON. Pekerjaan kita sekarang tidak hanya untuk ASEAN, tetapi lebih penting lagi kontribusi untuk dunia khususnya di bidang keamanan pangan," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh dalam peluncuran SEAMEO RECFON di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (29/11/2010)..
Hadir pada acara Menteri Pendidikan Filipina BR.Armin A.Luistro FSC, selaku President SEAMEO Council, Sekretaris Jenderal Kemdiknas Dodi Nandika, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso, Direktur SEAMEO TROPMED RCCN Ratna Sitompul, dan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri.
SEAMEO RECFON sebelumnya bernama SEAMEO Tropical Medicine and Public Health Regional Center for Community Nutrition (TROPMED RCCN), yang berlokasi di kampus Universitas Indonesia, Depok. Dengan perubahan status dan nama tersebut, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi secara lebih bermakna untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Armin menyampaikan, komunitas dunia terus mengembangkan dan memproduksi makanan. Namun, tidak hanya sekadar memproduksi dan meneliti pangan. Perhatian harus diberikan untuk menjangkau bagi yang membutuhkan pangan. "Terutama kebutuhan pangan dan nutrisi untuk anak di kawasan regional. Diharapkan, anak-anak lebih sehat dan terdidik," ujarnya.
Ratna menyampaikan, kegiatan SEAMEO TROPMED RCCN meliputi penyelenggaraan pendidikan master dan doktor di bidang gizi komunitas di bawah Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pelatihan nongelar baik dalam bidang gizi maupun bidang lainnya, dan penelitian-penelitian. "Kegiatan lainnya adalah diseminasi informasi dan pelayanan masyarakat," ujarnya. (agung)
Kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 Final
Menindaklanjuti pengumuman kami nomor 71248/A4/KP/2010 tanggal 30 September 2010 perihal Pengumuman Seleksi Penerimaan CPNS Kemdiknas Tahun 2010, dengan ini kami tetapkan peserta seleksi CPNS di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010 yang dinyatakan lulus seleksi tahap akhir.
Kepada peserta yang dinyatakan lulus agar segera melapor kepada unit kerja masing - masing untuk proses lebih lanjut selambat - lambatnya tanggal 3 Desember 2010
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 27 November 2010
a.n. Menteri Pendidikan Nasional
Kepala Biro Kepegawaian selaku Ketua Panitia,
ttd
Muslikh, S.H.
NIP. 195809151985031001
Pengumuman Hasil Kelulusan 2010
PERSYARATAN PEMBERKASAN CPNS 2010 Pelamar SETJEND Kemdiknas
Hasil Seleksi:
3. Badan Penelitian dan Pengembangan
4. Ditjen Dikti
5. Ditjen PNFI
6. Pusat Bahasa
7. Ditjen PMPTK
- 4101-P4TK Bangunan-Listrik Medan
- 4102-P4TK Mesin-Tekind Bandung
- 4105-P4TK Bisnis-Par Sawangan
8.Kopertis
9. LPMP & LP2KS
10. Universitas dan Politeknik
- 5064-Poltek Elektro Surabaya
Minggu, 21 November 2010
Sinergi Pusat-Daerah Penting dalam Pendidikan
"Kedua bagaimana kita membangun sinergi yang mutualismenya menonjol. Dan yang ketiga, SDM sama-sama kita benahi," kata Dodi. Dlam pembenahan SDM antara daerah dan pusat tidak menutup kemungkinan adanya pelatihan yang dilakukan bersama-sama. "Ada pelatihan misalnya saja pelatihan sistem perencanaan pendidikan nasional atau pelatihan mengenai pengolahan data, pelatihan mengenai pelaporan kinerja, dan lain-lain," katanya.
Dodi mengingatkan, dalam pendidikan ada soal kedaerahan itu perlu ditonjolkan. Namun manajemen basis sekolah juga penting. "Mudah-mudahan dua hal ini tidak saling menghilangkan tapi saling memperkuat." Dodi berharap seminar ini dapat mencermati bagaimana pembagian tugas, kewenangan, fungsi masing-masing, baik di dinas pendidikan maupun di Kementerian Pendidikan Nasional, agar terus saling mengisi dan bukan mengurangi.
Seminar Nasional ini yang dilaksanakan hingga hari ini di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, bertujuan menghimpun masukan dan menyusun rekomendasi kebijakan otonomi daerah dan implementasinya dalam pendidikan. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah pembiayaan, kurikulum, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengendalian mutu pendidikan. Seminar diikuti 188 peserta yang terdiri dari kepala dinas pendidikan provinsi/kota/kabupaten, bupati/walikota, kepala sekolah, Dewan pendidikan dan yang terkait lainnya. (nasrul)
Mendiknas Minta Jajarannya Mencintai Pekerjaan
Menteri mengatakan, semua pihak telah menyadari tentang pentingnya pendidikan yakni pendidikan yang utuh, pendidikan yang mampu memberikan penguatan, pemberdayaan, penajaman, penghalusan dan pencerahan seluruh kuadran dan relung-relung potensi yaitu akal, hati, interpersonal maupun intrapersonal. Juga, pendidikan yang mampu membangun karakter dengan segala sifat kemuliannya antara lain karakter yang jujur, cerdas, tangguh dan peduli.
Pejabat eselon II yang dilantik adalah Endang Aminudin Aziz sebagai Kepala Pusat Bahasa, Muslikh sebagai Kepala Biro Kepegawaian, Mudjito AK sebagai Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Ibrahim Bafadal sebagai Direktur Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Moehammad Nawawy Loebis sebagai koordinator Kopertis Wilayah I di Medan; Ilza Mayuni sebagai Koordinator Kopertis Wilayah III di Jakarta; Damsar sebagai koordinator Kopertis Wilayah X di Padang; dan Yanto Sugianto sebagai Inspektur Investigasi, Inspektorat Jenderal.
"Pergantian, rotasi, mutasi, promosi dalam sistem birokrasi itu sesuatu yang alami, biasa saja,"ujar Mendiknas mengingatkan. Kemdinkas kini sedang mempersiapkan reformasi birokrasi yang diawali dengan restrukturisasi organisasi, dan diharapkan Desember nanti bisa dirampungkan. (ali)
Minggu, 31 Oktober 2010
Pendidikan Khusus Akan Direvitalisasi
Lomba yang berlangsung sampai dengan 29 Oktober 2010 ini bertujuan untuk menggali potensi siswa dan memberikan dorongan, sehingga timbul motivasi yang kuat untuk mampu beraktualisasi diri dan bersaing secara sehat dalam mencapai prestasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Dalam sambutannya Menteri Nuh mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional akan memberikan perhatian khusus kepada peserta dan penyelenggara pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. "Kami ingin melakukan revitalisasi dan penguatan pendidikan khusus, yaitu pada fasilitas dan infrastruktur," ucapnya.
Achmad Zulkarnaen, salah satu peserta lomba dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Banyuwangi berharap agar lomba-lomba bagi siswa dengan layanan khusus bisa terus ditambah, agar setiap siswa berkesempatan untuk menunjukkan bakat dan kompetensi yang dimilikinya dan mampu bersaing dengan siswa lain pada umumnya. "Saya sangat senang bisa ikut acara ini, semoga acara ini terus ada bahkan kalau perlu ditambah jenisnya," kata Achmad.
Profesionalisme Kepala Sekolah Ditingkatkan
Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional Baedhowi mengatakan, terdapat korelasi langsung antara kompetensi kepala sekolah dengan pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. "Jika kualitas kompetensi kepala sekolah tinggi maka ada korelasi yang bagus dalam melaksanakan proses pembelajaran," katanya saat memberikan keterangan pers tentang implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikasn) No.28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru menjadi Kepala Sekolah di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (29/20).
Pada acara yang dipandu oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdiknas M.Muhadjir hadir Direktur Profesi Pendidik Ahmad Dasuki dan Direktur Tenaga Kependidikan Surya Dharma.
Baedhowi menyampaikan, Undang-Undang No.14/2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan persyaratan guru minimal berkualifikasi S1/D4. Oleh karena itu, kata dia, persyaratan kepala sekolah yang diatur dalam Permendiknas ini mengacu pada undang-undang tersebut. Ketentuan lain yang diatur dalam Permendiknas ini adalah terkait penyiapan calon kepala sekolah.
"Dulu kepala sekolah dipilih saja oleh kepala daerah, tetapi sekarang untuk menjadi kepala sekolah perlu ada persiapan-persiapan. Ada proses-proses administrasi maupun proses akademik yang harus dilakukan untuk menjadi calon kepala sekolah," katanya.
Lebih lanjut Baedhowi mengatakan, setelah calon kepala sekolah dipilih maka harus mengikuti proses pendidikan dan pelatihan minimal 100 jam dan praktik lapangan minimal tiga bulan. Untuk menjadi kepala sekolah, kata dia, harus ada suatu bukti bahwa mereka itu kompeten dan punya suatu keterampilan manajerial di dalam mengelola sekolah. "Diharapkan implementasi di lapangan tidak menentukan kepala sekolah hanya karena like and dislike, tetapi ada satu proses," ujarnya.
Baedhowi mengatakan, dalam proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah melalui penilaian akseptabilitas oleh tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. "Anggotanya pun juga ada unsur pengawas," katanya.
Adapun masa tugas kepala sekolah/madrasah untuk satu kali masa tugas selama empat tahun. Namun, dapat diperpanjang satu kali masa tugas bila memiliki prestasi kinerja minimal baik. "Kalau sudah dua periode boleh diangkat kembali, tetapi pada sekolah yang lain dengan prestasi amat baik," ujar Baedhowi.
Dengan berlakunya permendiknas ini maka Kepmendiknas No.162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah dinyatakan tidak berlaku. Pada kesempatan yang sama, Baedhowi menyampaikan Permendiknas No.22/ 2010 sebagai perubahan Permendiknas No.47 Tahun 2007 tentang Inpassing Guru Non-PNS.
Dijelaskan, guru-guru di bawah naungan yayasan agar mendapatkan tunjangan profesi layaknya guru-guru PNS lainnya maka perlu dilakukan inpassing atau penyetaraan. Hal ini dilakukan agar pembayaran tunjangan profesi setara dengan guru PNS. "Dalam sertifikasi, baik guru PNS maupun non-PNS akan mendapatkan tunjangan profesi satu kali gaji pokok,"katanya.
Baedhowi menyebutkan, jumlah guru yang telah melakukan inpassing untuk tingkat pendidikan dasar sebanyak 6.430 orang dan untuk tingkat pendidikan menengah sebanyak 3.641 orang. Total sebanyak 10.071 orang.
Kemdiknas, kata Baedhowi, melalui Permendiknas No.27/2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula, akan melakukan pembimbingan bagi guru pemula agar menjadi guru profesional. Caranya, kata dia, dilakukan dengan pembimbingan dari guru-guru senior dan kepala sekolah, serta pengawas. Masa induksi selama satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun. "Jika dalam dua tahun tidak bisa akan dialihfungsikan tidak menjadi guru, sehingga guru-guru yang betul-betul diangkat nanti yang profesional,
Kamis, 21 Oktober 2010
Kota Semarang Juara Umum Jambore PTK PNF Provinsi Jateng 2010


Peserta lain dari Kota Semarang yang ikut serta dalam kegiatan Jambore PTK PNF Provinsi Jawa Tengah adalah Murgiyanti, S.E. (Tutor PAUD), Drs. Kustopo, M.Pd. (Pamong Belajar), Rosian, S.Pd. (Penilik PLS), Silviana Endang, S.Psi. (Pengelola POS PAUD) dan Sri Wisnu Nugrahaning, S.Pd. (Cipta Lagu Hymne PNFI).
Jambore PTK-PNF Tingkat Provinsi Jambi
Sebagaimana yang dikatakan oleh ketua panitia, Syaid Ja`far, M.Pd dalam laporannya “Lomba Jambore PTK PNF ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu 10 jenis lomba di LPMP Jambi dan 4 jenis lomba di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.” Tim juri pada kegiatan ini terdiri dari unsur Akademisi, Organisasi Profesi, Praktisi dan Pamong Belajar pada BPPLS Jambi, serta Tim IT pada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dalam sambutannya saat membuka jambore tingkat Provinsi Jambi mewakili sambutan dari Ditjen PMPTK, Prof. Dr. Beadowi, M.Si mengatakan “Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan pendidikan nasional, Ditjen PMPTK yang dalam visinya yaitu “Terwujudnya Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang Profesional dan Bermartabat”. Dalam konteks ini tentunya tidak hanya bertumpu pada terwujudnya Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada jalur formal, tetapi juga pada jalur pendidikan non formal. Oleh karena itu peran PTK-PNF di tengah masyarakat sangat penting, karena lebih kurang 120 juta dari penduduk Indonesia yang telah Saudara didik melalui Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup dan jenis-jenis pendidikan non-formal lainnya, karena pendidikan Nonformal (PNF) berfungsi sebagai pelengkap (complement), pengganti (subtitut), dan penambah (supplement) dari Pendidikan Formal.”
Dalam sambutan terakhirnya, Ditjen PMPTK mengatakan selamat berlomba, junjung sportifitas kepada seluruh peserta Jambore PTK-PNF dan mendoakan semoga tetap sukses dalam Jambore tingakt nasional di Provinsi Jawa Timur nanti.
Pembukaan jambore berlokasi dihalaman depan Dinas pendidikan Provinsi Jambi, dimeriahkan atraksi marching Band dari SMP 7 dan paduan suara ibu-ibu guru PAUD dibawah naungan HIMPAUDI Provinsi Jmabi. Pembukaan Jambore ini di buka secara resmi ditandai dengan penekanan bel dan pelepasan balon jambore oleh Bapak Kepala Dinas Provinsi Jambi. Drs.Rahmad Derita, M.Pd.I
Sosalisasi Jambore PTK-PNF 2010
Arahan selanjutnya oleh Kepala UPTD SKB Kota Palopo yang pada intinya menekankan kepada Pamong Belajar agar mengambil peran maksimal dalam kegiatan ini.
Ditulis oleh ; Hasruddin, S.Pd
Lomba Blog IT Jambore PTK-PNF
Bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, saya mendapat kesempatan berkenalan dengan begitu banyak perwakilan terbaik dari seluruh Indonesia. Saya jadi teringat masa-masa indah kuliah di Jogja dan berkenalan dengan banyak teman dari berbagai daerah nih. Bahkan saya sempat dikira perwakilan dari Jawa Tengah atau Jogja, karena face yang begitu Jawa. :D , sama persis seperti pengalaman kuliah dulu. Wong Medan kok gak ada seram-seramnya, kira2 seperti itu analoginya. :)
Tadi malam (28 Juli 2010), acara pembukaan dilangsungkan dengan sangat meriah, dengan berbagai kesenian khas Jawa Timuran, sebanyak 1000 PTK-PNF dari seluruh Indonesia disuguhkan sajian menakjubkan dan luar biasa dari Pemerintah Jawa Timur sebagai tuan rumah kegiatan ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Semoga event ini dapat menghasilkan para PTK-PNF yang profesional dan berkualitas untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Bagaimana pengalaman saya di event ini pada hari2 berikutnya? Tunggu kelanjutan kisahnya. Salam Pendidikan untuk semua.
Diseminasi Karya Jambore PTK-PNF Berprestasi Tahun 2010
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahun bagi PTK-PNF dan pemangku kepentingan lainnya, juga untuk mereview naskah hasil Jambore 1000 PTK-PNF dan mempercepat penyebarluasan hasil karya PTK-PNF dalam peningkatan kompetensi, serta memberi penghargaan bagi PTK-PNF yang berprestasi dan berkinerja baik agar mereka termotivasi untuk lebih meningkatkan mutu PTK-PNF.
Pesertanya adalah peserta Lomba Karya Nyata (LKN), Lomba Karya (LKN), Lomba Karya Tulis (LKT) dan Porseni, Kepala BP-PNFI, kepala BPKB, Kepala SKB terpilih Tim Akademisi/Asistensi Pusat, Tim Penilai LKN,LKT dan Porseni tingkat Nasional tahun 2010, Tim Akademisi Provinsi dan Forum PTK-PNF provinsi
Untuk wilayah Barat dilaksanakan tanggal 23 s.d 25 September di hotel Comfort Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, untuk wilayah Barat akan dilaksanakan pada tanggal 30 September s.d 2 Oktober 2010 di hotel Sanur Bali.
Rabu, 06 Oktober 2010
Evaluasi RSBI
yang dilaksanakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama yang serentak pada 19-20 April lalu, SMPN 2 berhasil meraih hasil di atas rata-rata standar nasional. Evaluasi yang diadakan di 102 sekolah berstatus RSBI ini, diberikan kepada siswa kelas akhir untuk melihat hasil belajar di sekolah RSBI secara nasional. Kepala SMPN 2 Parepare, Drs H Djamaluddin MPd, kemarin menjelaskan, evaluasi pencapaian hasil belajar ini, khusus diadakan untuk mata pelajaran Matematika dan IPA berbahasa Inggris. Nilai rata-rata nasional yang dipatok dalam evaluasi belajar tahap akhir ini, adalah 62,24 sedangkan hasil rata-rata evaluasi belajar yang diraih SMPN 2 melampaui hingga 74,94. “Tahun ini merupakan pertama kali SMPN 2 mengadakan evaluasi belajar tahap akhir yang diikuti sebanyak 85 orang,” katanya. Disebutkan, setiap siswa yang mengikuti evaluasi akan diberikan sertifikat nasional. Itu sebagai bentuk penghargaan kepada siswa, yang berprestasi dari hasil belajar yang dicapai. Sertifikat ini pula, bisa dipergunakan untuk mendaftar di SMA atau SMK RSBI tingkat provinsi dan kabupaten kota. “Nilai yang terlampir adalah nilai murni berdasarkan hasil koreksi LJK yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP Jakarta. Jadi hasilnya tidak diragukan lagi,” tandas Djamal.
Yogyakarta Mulai Evaluasi RSBI
Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait perkembangan RSBI, meliputi manajemen, prestasi, kompetensi pengajar, dan sarana prasarana.
-- Baskara Aji
"Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait dengan perkembangan RSBI, meliputi manajemen, prestasi, kompetensi pengajar, dan sarana prasarana yang tersedia," kata Kepala Bidang Rencana dan Standardisasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Baskara Aji.
Selain itu, evaluasi juga dilakukan untuk mengukur daya serap pelajar kelas internasional serta respons wali murid terhadap kelas internasional. Evaluasi RSBI dilakukan untuk menjawab banyaknya keluhan dan pertanyaan masyarakat terkait RSBI. Sampai tahun ini, jumlah RSBI di Yogyakarta mencapai 15 sekolah negeri dan swasta, serta belum ada sekolah berstandar internasional.
Diberitakan sebelumnya, dalam seminar "Tantangan Bahasa Indonesia pada Era Pasar Bebas" yang diselenggarakan Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, Selasa (20/7/2010) di Jakarta, sekolah-sekolah berstatus RSBI dinilai salah kaprah dalam mengartikan internasionalisasi pendidikan. Internasionalisasi diartikan dengan menggantikan bahasa pengantar bahasa
Mendiknas akan evaluasi RSBI bertarif mahal
“Taraf dan tarif itu merupakan dua hal yang berbeda, karena falsafah pendirian RSBI itu mengacu pada UU Sisdiknas yang mengamanatkan kualitas internasional,” katanya di Surabaya, Minggu.
Di sela-sela pembukaan TBM di mal CITO, Surabaya, ia mengemukakan hal itu menanggapi keluhan sejumlah wali murid tentang biaya pendidikan di RSBI dan kemungkinan anak miskin yang lulusan RSBI dapat ke luar negeri.
Menurut menteri, UU Sisdiknas mengamanatkan pendirian RSBI pada setiap provinsi untuk mendorong tumbuhnya kualitas sumber daya manusia yang bertaraf internasional.
“Penduduk kita itu besar, tapi kualitasnya perlu didorong, karena itu ada RSBI. Adanya RSBI itu karena tidak mungkin semua penduduk kita menjadi juara, namun harus ada sebagian yang berkelas juara,” katanya.
Kendati ada RSBI, katanya, setiap orang harus mempunyai akses yang sama, sehingga RSBI itu tidak boleh menjadi “eksklusif” dengan tarif yang mahal.
“Kalau ada RSBI yang eksklusif, maka kami akan melakukan evaluasi, apalagi program RSBI sudah berlangsung empat tahun, sehingga tahun ini sudah saatnya untuk evaluasi itu,” katanya.
Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengatakan evaluasi RSBI akan dilakukan dalam beberapa aspek yakni aspek kualitas, aspek ‘output’ berupa anak didik yang menjadi juara, fasilitas, tenaga pengajar, dan aspek akses.
“Aspek tenaga pengajar itu mensyaratkan, apakah ada sekian pengajar bergelar S2, lalu apa ada akses yang sama, karena sekolah tidak boleh memberi prioritas kepada anak didik dengan pertimbangan kemampuan ekonomi, tapi tetap pertimbangan akademik,” katanya.
Hasil evaluasi, katanya, pihaknya akan mengeluarkan regulasi untuk tahun ajaran berikutnya supaya RSBI tidak bersifat “eksklusif” dalam berbagai aspek.
“Kalau dalam evaluasi ditemukan praktik-praktik yang menyimpang dari UU Sisdiknas, maka nanti akan ada regulasi yang mengatur, misalnya RSBI harus memberi peluang 20 persen untuk siswa yang tidak kaya dengan sistem subsidi silang,” katanya.
Ia menambahkan hasil evaluasi diharapkan akan selesai dalam tahun ini dan tahun ajaran berikutnya sudah ada regulasi RSBI.
“Jangan sampai amanat UU Sisdiknas ada penyimpangan, seperti tarif yang mahal dan memutuskan peluang anak dari ekonomi bawah untuk masuk RSBI,” katanya.
Tentang kemungkinan siswa RSBI melanjutkan studi ke luar negeri, ia mengatakan hal itu bukan keharusan.
“Target RSBI itu bertaraf internasional dan bukan harus melanjutkan studi ke luar negeri. Jadi, RSBI itu nggak harus ke luar negeri, karena yang penting memiliki kualitas yang nggak kalah dengan taraf luar negeri,” katanya.
Pemerintah Akan Evaluasi RSBI Agustus Mendatang
“Agustus nanti ada evaluasi total,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal kepada wartawan di Surakarta, Selasa (20/7).
Jika dalam evaluasi nanti ditemukan ada yang kurang baik, pihaknya akan memberi peringatan. Sedangkan yang baik, kata dia, akan diteruskan menuju SBI. "Jika tidak bisa menunjukkan tanda-tanda bisa menjadi SBI, akan diturunkan menjadi sekolah biasa," ujarnya.
Menurut dia, persoalan yang selalu timbul selama ini adalah menyangkut mahalnya biaya. Dia mengakui ada sekolah-sekolah yang kebablasan memungut biaya sekolah. “Karena mereka merasa ada kebebasan (untuk memungut),” katanya.
Karenanya, evaluasi total Agustus mendatang termasuk mempertajam standarisasi RSBI sesuai yang ditetapkan pemerintah. “Aturannya sebenarnya sudah cukup ketat. Tapi perilaku sekolah masih bervariasi. Terutama kejadian-kejadian di kelas internasional tadi,” katanya.
Kemdiknas Turunkan Tim Evaluasi RSBI
Tim tersebut melakukan verifikasi dalam empat aspek yakni, akuntabilitas, prestasi akademik, rekrutmen siswa, dan pemenuhan prasyarat SBI.
Evaluasi diharapkan akan selesai Juli tahun ini. Hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk membuat peraturan baru yang ditargetkan selesai Agustus nanti.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua RSBI termasuk akuntabilitas mulai dari keuangan termasuk verifikasi penggunaan dana anggaran RSBI. Karena, tahun ajaran baru rampung Juni-Juli, laporan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) baru ditutup Juni sehingga evaluasi akuntabilitas baru rampung akhir Juni,” kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh di Jakarta, Rabu (16/6).
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya (SP,12/6) peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri memperkirakan terjadi penyimpangan penggunaan dana proyek RSBI) sampai 30 persen yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 151 juta per sekolah selama tiga tahun (2007-2009). Jika jumlah ditotal untuk 1.172 RSBI, jumlahnya mencapai Rp 176 miliar dari dana hibah yang dikucurkan ke RSBI sebesar Rp 500 juta per tahun.
Mendiknas mengelaborasi bahwa evaluasi RSBI itu akan meliputi akuntabilitas pengelolaan sekolah mulai dari keuangan, pencapaian prestasi akademik seperti nilai akademik lulusannya.
Demikian pula soal rekrutmen penerimaan mahasiswa apakah murni menurut kemampuan akademiknya atau malah, karena kemampuan membayar, dan pemenuhan prasyarat sebagai RSBI seperti tenaga pendidik dan sarana prasarana.
Verifikasi
Dalam rangka mencegah terjadinya korupsi Kemdiknas melakukan verifikasi laporan keuangan sekolah termasuk penggunaan anggaran. Menjadi kewenangan daerah untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah-sekolah binaannya
Jika ada penyelewengan, pelakukanya dapat dipidanakan. Kalau ada bukti-bukti terjadi penyelewengan dana terutama dana block grant baik dari pusat maupun daerah, sekolah dapat diproses secara hukum.
”Akuntabilitas dalam tata kelola SDM dan keuangan sangat penting, apakah dalam mengelola keuangan bisa dipertanggungjawabkan atau tidak,” tandasnya.Mendiknas menyatakan, dalam peraturan baru terkait dengan RSBI akan diatur juga soal besaran sumbangan pendidikan tertinggi di setiap daerah. Kemdiknas juga akan menentukan berapa biaya tertinggi dan terendah untuk RSBI di suatu daerah.
“Terkait dengan penarikan sumbangan dari orangtua akan disesuaikan dengan indeks kemahalan tiap daerah, indeks biaya di tiap daerah berbeda tidak bisa disamaratakan. Sebab, kontribusi pemerintah daerah terhadap RSBI berbeda-beda,” kata Nuh
Kemendiknas Evaluasi RSBI
Siaran Pers Kementrian Pendidikan Nasional, Ahad (20/6) menyebutkan bahwa dalam melakukan evaluasi, akan digunakan empat parameter. Yakni akuntabilitas pelaksanaan, capaian akademik, prinsip-prinsip akademik dalam perekrutan siswa, dan persyaratan penyelenggaraan RSBI. "Apakah berbandingan guru S2 dan S3 (memenuhi). Gedung dan seterusnya sudah dipenuhi atau belum," kata Menteri Pendidikan Nasional Muhamad Nuh.
Menurut Mendiknas, dengan menggunakan empat parameter itu, RSBI yang sudah ada akan dinilai apakah sekolah itu memenuhi persyaratan- persyaratan seperti yang dijanjikan atau tidak. "Kalau memenuhi jalan terus, tetapi kalau tidak drop," tegasnya.
Pada sisi lain Mendiknas mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diberikan ke sekolah maupun perguruan tinggi dinilai masih kurang. Padahal, kata dia, biaya operasional sekolah sangat tinggi. Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan dunia pendidikan. "Sepanjang tidak menjadikan sumbangan masyarakat tadi itu menjadi syarat mutlak tanpa mempertimbangkan kemampuan akademik," katanya.
Sementara, terkait implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, Mendiknas menekankan, sekolah maupun perguruan tinggi harus menyiapkan, tanpa harus diminta, informasi-informasi dasar ke publik. Caranya, kata Mendiknas, tidak harus menugaskan seseorang sebagai juru bicara di sekolah maupun perguruan tinggi. "Informasi itu cukup atau bisa juga di upload di website masing-masing sekoloah, sehingga kalau ingin mendapatkan informasi cukup klik. Keterbukaan informasi bagian dari akuntabilitas, " katanya
Selasa, 31 Agustus 2010
PROGRAM KERJA PPDB RSBI
PROGRAM KERJA | |||||||
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMP NEGERI | |||||||
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 | |||||||
NO | JENIS KEGIATAN | INDIKATOR | PELAKSANA | WAKTU | |||
1 | Rapat pendahuluan | 1 | Adanya Pengarahan Kepala Sekolah | 1 | Kepala Sekolah | 29 Januari 2010 | |
2 | Adanya Pengarahan Waka II | 2 | Panitia | ||||
2 | Penyusunan proposal dan program kerja | 1 | Adanya proposal dan program kerja | 1 | Sigit Suryono, M.Pd | 20 Januari 2010 | |
2 | Adanya pembagian tugas | 2 | Trianjar Priyanta, S. Pd. | ||||
3 | |||||||
3 | Perencanaan anggaran dan ATK | 1 | Adanya anggaran dan ATK | 1 | Rini Harjanti, S.Pd. | 25 Januari 2010 | |
2 | Suhadi, SIP | ||||||
4 | Rapat Pembagian Tugas | 1 | Setiap anggota panitia PPDB memahami tugasnya masing-masing | 1 | Panitia | 6 Februari 2010 | |
6 | Publikasi / Sosialisasi | 1 | Adanya spanduk terpasang | Koordinator : Umar Said, S.Pd. | |||
2 | Adanya sosialisasi ke SD | 1 | Drs. Agus Suhartoyo | 8 s.d. 13 Pebruari 2010 | |||
3 | Adanya petunjuk mekanisme PPDB | ||||||
4 | Adanya petunjuk pendaftaran | ||||||
5 | Adanya papan pengumuman | ||||||
6 | Adanya denah pendaftaran | ||||||
7 | Informasi | 1 | Adanya informasi prosedur dan syarat pendaftaran | Koordinator : Sanyata, S.Pd. | |||
2 | Adanya informasi tata cara pendaftaran | 1 | Kisna Widada | 15 s.d. 25 Pebruari 2010 | |||
3 | Adanya informasi tempat | 2 | Ponikem, S.Pd. | ||||
4 | Adanya informasi pengumuman siswa yang diterima | ||||||
5 | Adanya informasi rangking | ||||||
8 | Pengetikan | Adanya : | Koordinator : Sigit Suryono, M.Pd. | ||||
1 | Pengumuman Pendaftaran | 1 | Trianjar Priyanta, S.Pd. | 25 Januari s.d 28 Juni 2010 | |||
2 | Master spanduk | ||||||
3 | ID Card | ||||||
4 | Panduan PPDB | ||||||
5 | Kartu pendaftaran | ||||||
6 | Master Map | ||||||
7 | Formulir pendaftaran | ||||||
8 | Presensi panitia | ||||||
9 | Daftar hadir tes tertulis | ||||||
10 | Presensi test wawancara | ||||||
11 | Kuitansi pembayaran | ||||||
12 | Mekanisme kerja tim & PPDB | ||||||
13 | Tata cara pendaftaran | ||||||
14 | Pedoman Assesmen Wawancara | ||||||
15 | Format Hasil Assesmen wawancara | ||||||
16 | Nilai terangking | ||||||
17 | Daftar siswa diterima | ||||||
19 | Informasi daftar ulang | ||||||
20 | Kartu bukti pembayaran | ||||||
21 | Surat pernyataan siswa diterima | ||||||
22 | Surat pernyataan orang tua/wali siswa diterima | ||||||
23 | SK siswa diterima | ||||||
24 | Presensi pengambilan UASBN SD tidak diterima | ||||||
26 | Bukti pengambilan UASBN SD dari loket pendaftaran | ||||||
9 | Penggandaan dan pengepakan | Penggandaan | Koordinator : Trianjar Priyanta, S.Pd. | ||||
1 | Panduan PPDB | 1 | Sri Dyas Purwanto | ||||
2 | Kartu pendaftaran | 2 | Sugeng | 25 Januari s.d 28 Juni 2010 | |||
3 | Formulir pendaftaran | 3 | Suprapto | ||||
4 | Presensi panitia | 4 | Kristiyanto | ||||
5 | Soal tes tertulis | ||||||
6 | Presensi test wawancara | ||||||
7 | Kuitansi pembayaran | ||||||
8 | Tata cara pendaftaran | ||||||
9 | Pedoman Assesmen Wawancara | ||||||
10 | Format Hasil Assesmen wawancara | ||||||
11 | Informasi daftar ulang | ||||||
12 | Surat pernyataan siswa diterima | ||||||
13 | SK siswa diterima | ||||||
14 | Presensi pengambilan UASBN SD tidak diterima | ||||||
15 | Berita acara pencabutan UASBN SD | ||||||
16 | Map | ||||||
Berkas yang dimasukkan dalam map : | |||||||
1 | Panduan PPDB | ||||||
2 | Kartu pendaftaran | ||||||
3 | Formulir pendaftaran | ||||||
10 | Membangun software PPDB | 1 | Ada software PPDB 2010/2011 SMP N 1 Wonosari | Koordinator : Triyono Setyo Wibowo, S.Pd. | |||
di SMP Negeri 1 Wonosari | 1 | Ahmadi | 5 Februari 2010 | ||||
Tahun 2010/2011 | 2 | Saptanto Riyadi | |||||
11 | Pemantapan/checking akhir | 1 | Semua sarpras PPDB tersedia | 1. Panitia | 6 Februari 2010 | ||
2 | Semua panitia siap melaksanakan tugas | ||||||
12 | Pelayanan pengambilan formulir | Adanya : | Koordinator : Sigit Suryono, M.Pd. | ||||
1 | Pengambilan berkas formulir di sekretariat | 15 s.d. 25 Pebruari 2010 | |||||
2 | Pelayanan pengambilan formulir pendaftaran | ||||||
3 | Pelaporan hasil pengambilan formulir | ||||||
13 | Pendaftaran | Adanya : | Koordinator pendaftar : Yati Siti Alinas, S.Pd. | ||||
1 | Penerimaan map pendaftaran beserta kelengkapannya. | 1 | Dwi Lestari, S.Pd. | ||||
2 | Pengecekan biodata | 2 | Surono, S.Ag. | 15 s.d. 25 Pebruari 2010 | |||
3 | Pengecekan kelengkapan formulir pendaftaran. | 3 | Kusdarini, S.Pd. | ||||
4 | Memberi nomor pendaftaran pada map, kartu pendaftaran dan formulir pendaftaran | 4 | Wanityastuti, S.Pd. | ||||
5 | Pengurutan map pendaftaran sesuai nomor pendaftaran | 5 | Dani Winarsih | ||||
6 | Penyerahan map pendaftar kepada petugas olah data | ||||||
14 | Entry data dan Olah data | Adanya : | Koordinator : Triyono Setyo Wibowo, S.Pd. | ||||
1 | Entry data di ruang pendaftaran | 1 | Ahmadi | 27 Peb. S.d. 28 Juni 2010 | |||
2 | Pengolahan data pendaftar | 2 | Saptanto Riyadi | ||||
15 | Seleksi Administrasi | Adanya : | Koordinator : Triyono Setyo Wibowo, S>Pd. | ||||
Data raport pendaftar dari kelas IV s/d kelas VI semester I | 1 | Ahmadi | 27 Peb. S.d. 2 Maret 2010 | ||||
Daftar pendaftar dan kelengkapannya | 2 | Saptanto Riyadi | |||||
16 | Pengumuman Seleksi Administrasi | Adanya : | Koordinator : Sigit Suryono, M.Pd. | ||||
Daftar siswa yang berhak mengikuti seleksi berikutnya | 4 Maret 2010 | ||||||
Daftar siswa yang tidak memenuhi persyaratan | |||||||
17 | Tes Akademik I dan II | Adanya : | Koordinator : Sulistiyana, S.Pd. | ||||
Soal tes akademik | 1 | Dari Setyowati, S.Pd. | 7 Maret 2010 dan | ||||
Administrasi pelaksanaan tes akademik | 9 Mei 2010 | ||||||
18 | Menyusun instrumen wawancara calon | 1 | Adanya pedoman assesmen wawancara | Koordinator : Drs. Y Supardi | |||
Peserta didik baru dan orangtua pendaftar | 2 | Adanya format hasil assesmen wawancara | 1 | Warsi Utami, S.Pd. | 12 Maret 2010 | ||
2 | Sri Rahayu, S.Pd. | ||||||
19 | Wawancara dengan calon siswa | Adanya : | Koordinator : Drs. Y Supardi | ||||
Wawancara dengan orang tua calon siswa | 1 | Adanya hasil assesmen wawancara | 1 | Warsi Utami, S.Pd. | 14 Maret 2010 dan | ||
2 | Pengambilan berkas wawancara ke petugas wawancara | 2 | Sri Rahayu, S.Pd. | 23 Mei 2010 | |||
3 | Penyerahan berkas wawancara ke sekretariat | ||||||
20 | Tes Psikologi | Adanya : | Koordinator : Adib Mahrus, S.Pd. | ||||
Kerjasama dengan lembaga lain | 1 | Amanah Yuniastuti, S.Pd. | 10 April 2010 | ||||
Hasil tes yang telah dilakukan | |||||||
21 | Tes Pemetaan | Adanya : | Koordinator : Iin Indriyani, S.Pd. | ||||
Soal pemetaan ( bahas Inggris dan TIK ) | 1 | Sri Wahyuni, S.Pd. | 16 Mei 2010 | ||||
Hasil tes yang telah dilakukan | |||||||
22 | Matrikulasi dan tes | Adanya : | Koordinator : Iin Indriyani, S.Pd. | ||||
Administrsi pelaksanaan matrikulasi | 1 | Sumardi, S.Pd. | Minggu ke-4 Mei s.d. | ||||
Perangkat soal untuk pelaksanaan matrikulasi | 2 | Sigit Suryono, M.Pd. | Minggu ke-3 Juni 2010 | ||||
3 | Drs. Agus Suhartoyo | ||||||
4 | Sri Wahyuni, S.Pd. | ||||||
23 | Penyerahan Nilai UASBNSD Asli | Adanya | Koordinator : Sigit Suryono, M.Pd. | ||||
oleh calon siswa | Blanko UASBN SD asli dan fotokopi | 1 | Trianjar Priyanta, S.Pd. | 21 s.d. 26 Juni 2010 | |||
24 | Rapat Penentuan Peserta Didik (siswa) Diterima | 1 | Adanya hasil peserta didik (siswa) baru yang diterima | 1. Kepala Sekolah | 28 Juni 2010 | ||
3. Panitia | |||||||
25 | Pengumuman Calon Peserta Didik (Siswa) Baru | 1 | Adanya pengumuman calon peserta didik (siswa) baru | 1 | Panitia | 29 Juni 2010 | |
26 | Pengembalian UASBN SD asli bagi pendaftar yang | 1 | Adanya pemilahan UASBN SD pendaftar diterima dan tidak diterima | Koordinator : Dani Winarsih | |||
tidak diterima | 2 | Terbaginya UASBN SD pendaftar tidak diterima | 1 | Mahasiswa KKN-PPL | 29 -30 Juni 2010 | ||
3 | Adanya bukti pengembalian UASBN SD | ||||||
27 | Daftar Ulang | 1 | Adanya daftar ulang calon peserta didik (siswa) baru | Koordinator pendaftar : Sigit Suryono, M.Pd. | |||
29 - 30 Juni 2010 | |||||||
28 | Keamanan, tempat dan perlengkapan | Adanya : | Koordinator : Drs. Suhardi | ||||
1 | Pengaturan tempat. | 1 | Sri Dyas Purwanto | 15 Pebruari 2010 s.d | |||
2 | Sound system. | 2 | Sugeng | 30 Juni 2010 | |||
3 | Distribusi konsumsi untuk tim selama pendaftaran. | 3 | Suprapto | ||||
4 | Kebersihan wilayah pendaftaran. | 4 | Kristiyanto | ||||
5 | Kegiatan yang berhubungan dengan urusan rumah tangga | 5 | Joko Iswanto | ||||
6 | Keamanan, ketertiban dan kenyamanan selama pendaftaran. | ||||||
7 | Menunjukkan jalan masuk ke tempat pendaftaran. | ||||||
8 | Mengatur antrian pengambilan formulir. | ||||||
9 | Pengaturan tempat parkir pendaftar. | ||||||
29 | Pelaporan | 1 | Adanya laporan hasil PPDB | 1 | Sigit Suryono, M.Pd. | 1 - 10 Juli 2010 | |
2 | Adanya pembagian kelas | 2 | Trianjar Priyanta, S.Pd. | ||||
Wonosari, | |||||||
Kepala SMP N 1 Wonosari | Ketua | Sekretaris | |||||
Bambang Pracaya, S,Pd., MM | Drs. Kisna Widada | Sigit Suryono, M,Pd. | |||||
NIP. 19631006 198403 1 003 | NIP 19650326 199412 1 002 |