Senin, 29 Juni 2009

120 Tenaga Kependidikan Ikuti Pelatihan Kepemimpinan di Singapura 2009

Sebanyak 120 orang tenaga kependidikan yang terdiri atas para kepala sekolah, pengawas, dan widyaiswara dikirim ke National Institute of Education, Singapura untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan. Selama 10 hari, mulai 23 Juni sampai dengan 5 Juli 2009 mereka akan disiapkan untuk menjadi master trainer. Program ini merupakan kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Yayasan Temasek, dan National Institute of Education, Singapura.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Baedhowi mengatakan, upaya meningkatkan tata kelola pendidikan merupakan salah satu program strategis pengembangan pendidikan di Indonesia. Kepala sekolah, kata dia, adalah kunci dan merupakan posisi strategis untuk meningkatkan tata kelola yang baik dan efektif di sekolah. "Tujuan program ini adalah untuk mengurangi gap (kesenjangan) kompetensi para kepala sekolah di Indonesia," katanya pada peluncuran program Educational Leadership Programme for Indonesia di Gedung Depdiknas, Jakarta, Senin (22/06/2009) .

Baedhowi mengatakan, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para kepala sekolah untuk memenuhi standar kompetensi kepala sekolah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.13/2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Dia menyebutkan, mengacu pada peraturan ini, kepala sekolah disyaratkan sedikitnya memiliki lima macam kompetensi, yakni kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan, agar dapat mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang efektif untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik. "Saya yakin program ini akan meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia terutama untuk meningkatkan tata kelola pendidikan yang baik dan efektif," katanya.

Direktur Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK Depdiknas Surya Dharma mengatakan, usai mengikuti pelatihan, para tenaga kependidikan ini akan melatih sebanyak 900 orang di tingkat provinsi. Selanjutnya, kata dia, pelatih di tingkat provinsi akan melatih sebanyak 27.000 kepala sekolah di seluruh Indonesia. "Fokus program ini adalah kepemimpinan di sekolah," katanya.

Principal Officer National Institute of Education (NIE), Singapura Associate Professor Quek Jin Jong mengatakan, kerja sama antara NIE dan Depdiknas telah ada sejak 2007. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang manajemen kependidikan dan pelatihan kepemimpinan. Dia menyebutkan, program kerja sama pada saat itu dimulai dengan pelatihan bagi sebanyak 115 partisipan dari Indonesia. Menurut dia, pada era ekonomi global yang didorong oleh pengetahuan dan inovasi, kualitas sistem pendidikan tidak pernah lebih penting. "Di Singapura, pemimpin dan guru yang kuat adalah kunci dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang sukses," katanya.

Ketua Yayasan Temasek Goh Geok Khim mengatakan, program ini diselenggarakan untuk mendukung Depdiknas guna meningkatkan kapabilitas pengembangan guru sekolah secara nasional pada tahun 2010. Dia menyebutkan, yayasan Temasek memberikan bantuan sebanyak Rp.5,7 miliar bagi terselenggaranya program ini."Yayasan Temasek juga mendukung program sejenis di Vietnam

Rabu, 17 Juni 2009

Sistem Web Based Pustaka Maya

Sistem web based Pustaka Maya menggunakan GDL Versi 4.2 yang dikembangkan oleh tim ITB. Anda juga dapat mendowload program tersebut dengan melakukan registrasi terlebih dahulu di Sistem Web Based Pustaka Maya http://pustakamaya.diknas.go.id/gdl42/

Untuk dapat mendownload buku yang tersedia di Pustaka Maya, anda harus terdaftar lebih dahulu di Sistem Web Based Pustaka Maya tersebut. Registrasi di Blog ini berbeda dengan registrasi yang ada di http://pustakamaya.diknas.go.id/gdl42/

Pendaftaran di blog ini (http://pustakamaya.diknas.go.id) hanya diperuntukkan bagi konsultan Pustaka Maya setiap lokasi / daerah Dinas Provinsi dan Kabupaten Kota, digunakan agar dapat menjadi kontributor dalam menuliskan info atau melaporkan progres dari Pustaka Maya di daerah masing-masing.

Sedangkan jika Anda ingin melakukan download buku yang sudah melewati verifikasi oleh tim kami, Segera lakukan pendaftaran dengan mengarahkan browser Anda ke http://pustakamaya.diknas.go.id/gdl42/gdl.php?mod=register

Anda langsung dapat mengaktifasi Account anda menggunakan alamat email serta kode verifikasi yang dikirim ke email. Silahkan lakukan Verifikasi Account di http://pustakamaya.diknas.go.id/gdl42/gdl.php?mod=register&op=activate

Tim kami juga akan membantu Anda untuk mengaktifasi account jika terdapat kesulitan. Kami sementara menyeleksi dan akan memperbanyak konten buku yang ada di Sistem Web Based Pustaka Maya (http://pustakamaya.diknas.go.id/gdl42/)

Semoga dengan adanya Pustaka Maya, kita dapat membantu mencerdaskan dan memajukan Anak Bangsa atau yang ingin berkembang.

Salam dari Tim Pustaka Maya

Selamat Datang Ke Perpustakaan Digital BPKLN Depdiknas 2009

Pemerintah akan terus mengembangkan pemanfaatan ICT untuk sistem informasi persekolahan dan pembelajaran termasuk pengembangan e-Learning. Hingga tahun 2009, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah : Merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi persekolahan, manajemen persekolahan, konten-konten pembelajaran; merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool; mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan; implementasi sistem secara bertahap untuk mencapai secara signifikan jumlah SMA dan SMK yang akan memudahkan pemanfaatan untuk manajemen pendidikan dan sekaligus juga pemanfaatan ICT untuk mendukung proses pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2009.
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri melalui Bagian Sistem Informasi mengambil inisiatif untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah Bandung dan berbagai pihak ( Unit utama, Ausaid, dll) untuk mengembangkan e-Learning dengan memanfaatkan lokal area network ICT yang ada.

e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.

Materi : materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soalsoal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.
Komunitas : para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

Pengajar online : para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Semoga blog yang sederhana ini berguna menyebarluaskan ilmu pengetahun untuk mencerdaskan anak bangsa.

Topics: Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kab. Aceh Barat, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Aceh Besar, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Pidie, Kab. Aceh Selatan, Kab. Aceh Singkil, Kab. Aceh Tamiang, Kab. Aceh Tengah, Kab. Aceh Tenggara, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Utara, Kab. Agam, Kab. Alor, Kab. Asahan, Kab. Asmat, Kab. Badung, Kab. Balangan, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Banggai, Kab. Banggai Kepulauan, Kab. Bangka, Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka Selatan, Kab. Bangka Tengah, Kab. Bangkalan, Kab. Bangli, Kab. Banjar, Kab. Banjarnegara, Kab. Bantaeng, Kab. Bantul, Kab. Banyuasin, Kab. Banyumas, Kab. Banyuwangi, Kab. Barito Kuala, Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Timur, Kab. Barito Utara, Kab. Barru, Kab. Batang, Kab. Batanghari, Kab. Batu Bara, Kab. Bekasi, Kab. Belitung, Kab. Belitung Timur, Kab. Belu, Kab. Bener Meriah, Kab. Bengkalis, Kab. Bengkayang, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Berau, Kab. Biak Numfor, Kab. Bima, Kab. Bintan, Kab. Bireuen, Kab. Blitar, Kab. Blora, Kab. Boalemo, Kab. Bogor, Kab. Bojonegoro, Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Bombana, Kab. Bondowoso, Kab. Bone, Kab. Bone Bolango, Kab. Boven Digoel, Kab. Boyolali, Kab. Brebes, Kab. Buleleng, Kab. Bulukumba, Kab. Bulungan, Kab. Bungo, Kab. Buol, Kab. Buton, Kab. Buton Utara, Kab. Ciamis, Kab. Cianjur, Kab. Cilacap, Kab. Cirebon, Kab. Dairi, Kab. Deli Serdang, Kab. Demak, Kab. Dharmasraya, Kab. Dompu, Kab. Donggala, Kab. Empat Lawang, Kab. Ende, Kab. Enrekang, Kab. Fak Fak, Kab. Flores Timur, Kab. G o w a, Kab. Garut, Kab. Gayo Lues, Kab. Gianyar, Kab. Gorontalo, Kab. Gorontalo Utara, Kab. Gorontalo Utara, Kab. Gresik, Kab. Grobogan, Kab. Gunung Kidul, Kab. Gunung Mas, Kab. Halmahera Barat, Kab. Halmahera Selatan, Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur, Kab. Halmahera Utara, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Indramayu, Kab. Jayapura, Kab. Jayawijaya, Kab. Jember, Kab. Jembrana, Kab. Jeneponto, Kab. Jepara, Kab. Jombang, Kab. Kaimana, Kab. Kampar, Kab. Kapuas, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Karanganyar, Kab. Karangasem, Kab. Karawang, Kab. Karimun, Kab. Katingan, Kab. Kaur, Kab. Kayong Utara, Kab. Kebumen, Kab. Kediri, Kab. Keerom, Kab. Kendal, Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, Kab. Kepahiang, Kab. Kepulauan Aru, Kab. Kepulauan Mentawai, Kab. Kepulauan Sula, Kab. Kepulauan Talaud, Kab. Kerinci, Kab. Ketapang, Kab. Klaten, Kab. Klungkung, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara, Kab. Konawe, Kab. Konawe Selatan, Kab. Konawe Utara, Kab. Kota Baru, Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Kuantan Singingi, Kab. Kudus, Kab. Kulon Progo, Kab. Kuningan, Kab. Kupang, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Kutai Timur, Kab. Labuhan Batu, Kab. Lahat, Kab. Lamandau, Kab. Lamongan, Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan, Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Utara, Kab. Landak, Kab. Langkat, Kab. Lebak, Kab. Lebong, Kab. Lembata, Kab. Limapuluh Kota, Kab. Lingga, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Lumajang, Kab. Luwu, Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu Utara, Kab. M a r o s, Kab. Madiun, Kab. Magelang, Kab. Magetan, Kab. Majalengka, Kab. Majene, Kab. Malang, Kab. Malinau, Kab. Maluku Tengah, Kab. Maluku Tenggara, Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab. Mamasa, Kab. Mamuju, Kab. Mamuju Utara, Kab. Mandailing Natal, Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Barat, Kab. Manokwari, Kab. Mappi, Kab. Melawi, Kab. Memberamo Raya, Kab. Merangin, Kab. Merauke, Kab. Mimika, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Utara, Kab. Mojokerto, Kab. Morowali, Kab. Muara Enim, Kab. Muaro Jambi, Kab. Mukomuko, Kab. Muna, Kab. Murung Raya, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Musi Rawas, Kab. Nabire, Kab. Nagan Raya, Kab. Nagekeo, Kab. Natuna, Kab. Ngada, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Nias, Kab. Nias Selatan, Kab. Nunukan, Kab. OKU Selatan, Kab. OKU Timur, Kab. Ogan Ilir, Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Komering Ulu, Kab. Pacitan, Kab. Padang Pariaman, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Pamekasan, Kab. Pandeglang, Kab. Pangkajene Kepulauan, Kab. Paniai, Kab. Parigi Moutong, Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pasir, Kab. Pasuruan, Kab. Pati, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Pekalongan, Kab. Pelalawan, Kab. Pemalang, Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pidie Jaya, Kab. Pinrang, Kab. Pohuwato, Kab. Polewali Mandar, Kab. Ponorogo, Kab. Pontianak, Kab. Poso, Kab. Probolinggo, Kab. Pulang Pisau, Kab. Pulau Buru, Kab. Puncak Jaya, Kab. Purbalingga, Kab. Purwakarta, Kab. Purworejo, Kab. Raja Ampat, Kab. Rejang Lebong, Kab. Rembang, Kab. Rokan Hilir, Kab. Rokan Hulu, Kab. Rote Ndao, Kab. Sambas, Kab. Samosir, Kab. Sampang, Kab. Sanggau, Kab. Sangihe, Kab. Sarmi, Kab. Sarolangun, Kab. Sawahlunto Sijunjung, Kab. Sekadau, Kab. Selayar, Kab. Seluma, Kab. Semarang, Kab. Seram Bagian Barat, Kab. Seram Bagian Timur, Kab. Serang, Kab. Serdang Berdagai, Kab. Seruyan, Kab. Siak, Kab. Sidenreng Rappang, Kab. Sidoarjo, Kab. Sikka, Kab. Simalungun, Kab. Simeulue, Kab. Sinjai, Kab. Sintang, Kab. Situbondo, Kab. Sleman, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kab. Soppeng, Kab. Sorong, Kab. Sorong Selatan, Kab. Sragen, Kab. Subang, Kab. Sukabumi, Kab. Sukamara, Kab. Sukoharjo, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Sumba Tengah, Kab. Sumba Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Sumedang, Kab. Sumenep, Kab. Supiori, Kab. Tabalong, Kab. Tabanan, Kab. Takalar, Kab. Tana Toraja, Kab. Tanah Bumbu, Kab. Tanah Datar, Kab. Tanah Karo, Kab. Tanah Laut, Kab. Tangerang, Kab. Tanggamus, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Tapanuli Tengah, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Tapin, Kab. Tasikmalaya, Kab. Tebo, Kab. Tegal, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Teluk Wondama, Kab. Temanggung, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Toba Samosir, Kab. Tojo Una Una, Kab. Toli-Toli, Kab. Tolikara, Kab. Trenggalek, Kab. Tuban, Kab. Tulang Bawang, Kab. Tulungagung, Kab. Wajo, Kab. Wakatobi, Kab. Waropen, Kab. Way Kanan, Kab. Wonogiri, Kab. Wonosobo, Kab. Yahukimo, Kab. Yapen Waropen, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Kota Ambon, Kota Balikpapan, Kota Banda Aceh, Kota Bandar Lampung, Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Banjarmasin, Kota Batam, Kota Batu, Kota Bau-bau, Kota Bekasi, Kota Bengkulu, Kota Bima, Kota Binjai, Kota Bitung, Kota Blitar, Kota Bogor, Kota Bontang, Kota Bukit Tinggi, Kota Cilegon, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Denpasar, Kota Depok, Kota Dumai, Kota Gorontalo, Kota Jambi, Kota Jayapura, Kota Kediri, Kota Kendari, Kota Kotamobagu, Kota Kupang, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kota Lubuk Linggau, Kota Madiun, Kota Magelang, Kota Makassar, Kota Malang, Kota Manado, Kota Mataram, Kota Medan, Kota Metro, Kota Mojokerto, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Padang Sidempuan, Kota Pagar Alam, Kota Palangkaraya, Kota Palembang, Kota Palopo, Kota Palu, Kota Pangkal Pinang, Kota Pare-pare, Kota Pariaman, Kota Pasuruan, Kota Payakumbuh, Kota Pekalongan, Kota Pekanbaru, Kota Pematang Siantar, Kota Pontianak, Kota Prabumulih, Kota Probolinggo, Kota Sabang, Kota Salatiga, Kota Samarinda, Kota Sawahlunto, Kota Semarang, Kota Sibolga, Kota Singkawang, Kota Solok, Kota Sorong, Kota Subulussalam, Kota Sukabumi, Kota Surabaya, Kota Surakarta, Kota Tangerang, Kota Tanjung Balai, Kota Tanjung Pinang, Kota Tarakan, Kota Tasikmalaya, Kota Tebing Tinggi, Kota Tegal, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kota Tomohon, Kota Yogyakarta, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Nangroe Aceh Darussalam, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara

Selasa, 09 Juni 2009

Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009

Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) bertujuan untuk membangkitkan minat dan memupuk kegemaran remaja untuk melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

SYARAT PESERTA:
Warga Negara Indonesia; Siswa SMA/MA negeri/swasta; Perorangan atau kelompok; Usia maksimum 19 tahun; Bersedia menyerahkan hak cipta hasil karyanya; Tunduk kepada keputusan Dewan Juri.

RUANG LINGKUP KEILMUAN:
Pertanian, Biologi, Matematika, Fisika, Mesin, Elektronika, Kimia, Geologoi, Kesehatan, Psikologi, Bahasa, Kesusastraan, Sejarah, Kebudayaan, Ekologi, Antar Bidang, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sosiologi.

Karya tulis dapat berupa penemuan baru, rekaan asli, inovasi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

PENYAJIAN:
Judul menarik, singkat, dan mencerminkan isi karya penelitian; Menyertakan pendahuluan yang menerangkan intisari masalah yang diteliti, metode atau tatacara lain yang dipakai untuk mendapatkan data dan informasi; Menguraikan hasil penelitian berdasarkan pustaka yang dipakai; Memberikan secara lengkap daftar pustaka (nama penulis, tahun, judul buku/laporan, nama penerbit, kota).

CARA MENGIKUTI:
Karya dikirim kepada: Sekretariat Panitia
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Gedung B Ditjen Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telp. +62 21 75912056, Fax. +62 21 75912057
email:bagpro_pwk@yahoo.com, www.dikmenum.go.id

Setiap karya disertai Nama Lengkap, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Nomor Induk Siswa, Alamat Rumah dan Alamat Sekolah lengkap dengan nomor telepon, Nama Orang Tua dan Pendidikan Orang Tua. Dilengkapi dengan fotocopy kartu OSIS/Kartu Pelajar.

Penerimaan karya penelitian ilmiah oleh Sekretariat panitia dimulai tanggal 2 Mei 2009 dan berakhir tanggal 30 Juni 2009.

PENENTUAN FINALIS & PEMENANG:

Semua karya yang masuk ke Sekretariat Panitia akan diperiksa kesesuaiannya dan persyaratannya. Semua karya yang memenuhi persyaratan akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih dan ditentukan sejumlah karya terbaik sebagai finalis. Para finalis hasil penilaian Dewan Juri akan diminta kehadirannya di Jakarta pada waktu yang telah ditentukan untuk diwawancarai guna menentukan pemenang.

HADIAH DAN PENGHARGAAN:
Menteri Pendidikan Nasional akan memberikan penghargaan berupa TABANAS, Piagam Penghargaan, serta hadiah lain kepada semua finalis.

Pemenang Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 10.000.000,-
Pemenang Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 7.500.000,-
Pemenang Ketiga:
TABANAS sebesar Rp. 6.000.000,-
Pemenang Harapan Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 3.500.000,-
Pemenang Harapan Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 3.000.000,-

KETENTUAN KHUSUS:
Karya LPIR yang dikirim tidak boleh merupakan bahan yang diajukan untuk persyaratan ujian, penyelesaian tugas sekolah, dan lain – lainnya.

Karya yang diajukan tidak boleh diikutkan pada lomba lain dan juga bukan karya yang pernah diikutsertakan dalam lomba sebelumnya atau lomba lain yang sejenis.

Apabila hasil karya yang terpilih sebagai finalis merupakan hasil karya kelompok, maka yang diundang hanya ketua atau salah satu anggota kelompok yang mendapat kepercayaan untuk mewakili kelompoknya, dengan persyaratan tertulis.

Sumber
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Lomba Jurnalistik Paud Tingkat Nasional Tahun 2009

Tema Lomba Jurnalistik PAUD 2009
“PAUD Sebagai Investasi Strategis Pembangunan Manusia Seutuhnya dan Pembangunan Nasional pada masa mendatang“

Persyaratan Lomba Jurnalistik

  1. Masyarakat Umum/Wartawan.
  2. Karya Tulis mengenai PAUD telah diterbitkan di surat kabar/harian/mingguan/Tabloid, dan Majalah sejak 2 Januari 2009 sampai dengan 2 Juli 2009.
  3. Karya Tulis dapat berupa artikel, feature atau berita minimal 3000 karakter.
  4. Kriteria penilaian mencakup: bobot tulisan, aspek investigasi, argumentasi, orisinilitas data dan fakta, teknik penulisan, struktur penulisan dan bahasa, serta bloking masalah. Solusi: pemecahan masalah yang ditawarkan bukan sekedar fakta dan data. Inovasi: adanya penemuan baru/ide baru.
  5. Karya Tulis (bukti penerbitan, kliping, dan naskah asli serta identitas diri dan kontrak person) dikirim ke:
    PANITIA LOMBA JURNALISTIK PAUD TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009
    Up Subdit Kemitraan d/a Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PNFI, Depdiknas.
    Gedung E Lantai VII. Jalan: Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270.

Hadiah Pemenang (Pajak ditanggung Pemenang Lomba)

  1. Juara I ( Rp.12.500.000,- )
  2. Juara II ( Rp.10.000.000,- )
  3. Juara III ( Rp.7.500.000,- )
  4. Juara Harapan I ( Rp.6.500.000,- )
  5. Juara Harapan II ( Rp.5.000.000,- )
  6. Juara Harapan III ( Rp.4.000.000,- )

Pengumuman Pemenang Lomba
Pengumuman pemenang akan diinformasikan melalui surat kepada yang bersangkutan selambat - lambatnya pada akhir bulan September 2009.

Ketentuan Tambahan

  1. Segala hasil keputusan panitia mutlak tidak dapat diganggu gugat.
  2. Naskah yang masuk menjadi hak Panitia.

Sumber
Direktorat PAUD, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal

Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan - Sekolah Dasar Kelas Rendah

Tema

“Melalui sayembara penulisan naskah bacaan kita tingkatkan budaya gemar membaca dan menulis peserta didik SD kelas rendah.”

Sayembara ini terbuka untuk umum, baik guru, dosen, siswa, mahasiswa, serta tenaga kependidikan, maupun masyarakat luas.

Materi naskah bacaan dapat berupa fiksi atau nonfiksi, dengan mengacu pada muatan lokal atau mata pelajaran di sekolah dasar, serta dikaitkan dengan pembinaan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, penanaman nilai-nilai Pancasila, pengembangan IPTEK, atau seni budaya daerah dan nasional.

Penghargaan
10 naskah terbaik pertama, hadiah @Rp20.000.000,-
10 naskah terbaik kedua, hadiah @Rp15.000.000,-
10 naskah terbaik ketiga, hadiah @Rp10.000.000,-

Naskah dikirim paling lambat 31 Juli 2009 (stempel pos) atau diserahkan langsung ke:
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Bacaan SD Kelas Rendah
Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK & SD, Gedung E Depdiknas Lt. 18
Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

Panduan Teknis Penulisan Naskah Buku Bacaan Sekolah Dasar Kelas Rendah

Info lebih lanjut hubungi
:
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
atau
Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK & SD, Jakarta
Telp. (021) 5725641, 5725989
Faks. (021) 5725637, 5725989
Website: www.ditptksd.go.id
Email: info@ditptksd.go.id

Mendiknas: Jaga Keaslian Identitas Seni Indonesia

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo meminta agar menjaga keaslian identitas seni Indonesia. Mendiknas menekankan, jangan sampai lahirnya berbagai macam seni kontemporer akan menghilangkan identitas diri sendiri.

"Pendidikan memegang peran penting dalam upaya mempertahankan keaslian dan keunikan ekspresi dan bentuk seni dari masing - masing suku yang ada di Indonesia. Pendidikan juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk lebih kreatif melalui pertukaran seni dengan suku lain, bahkan dengan bangsa dan negara lain, sehingga dapat memperkaya khasanah seni di indonesia," katanya saat membuka Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) ke-2 di Gedung Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY), Senin (1/06/2009).

Mendiknas mengatakan, semakin terbukanya pergaulan baik antar suku bangsa maupun antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain telah menghasilkan satu pertukaran budaya yang pada gilirannya menghasilkan bentuk seni kontemporer. Bangsa Indonesia, kata Mendiknas, termasuk bangsa yang sangat kreatif melahirkan berbagai macam seni kontemporer baik seni suara, seni tari, drama, dan seni lainnya. "Banyak seni kontemporer yang kita hasilkan," katanya.

Menurut Mendiknas, salah satu maksud dari penyelenggaraan FLS2N adalah untuk mendorong tumbuhnya industri kretif yang berbasis seni. Seni, kata Mendiknas, akan mempunyai nilai lebih kalau dipadukan dengan teknologi mutakhir. "Kita bisa hidup dengan berbagai macam karya dan kegiatan seni asal dilaksanakan dengan sebaik - baiknya. Kita bisa menciptakan nilai tambah, bukan hanya menciptakan produk - produk dan jasa - jasa baru yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menciptakan sesuatu yang bernilai tambah tinggi meskipun muatannya lebih banyak muatan seni," katanya.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Mandikdasmen) Depdiknas Suyanto melaporkan, kegiatan FLS2N ke-2 ini melibatkan sebanyak 2.665 siswa dari 33 provinsi di Indonesia. Dia menyebutkan, jumlah peserta terdiri atas siswa taman kanak - kanak dan sekolah dasar (240 siswa), sekolah luar biasa (202), sekolah menengah pertama (1.025), sekolah menengah atas (618), dan sekolah menengah kejuruan (580). "Jumlah tersebut belum termasuk siswa dari sekolah Indonesia di luar negeri, yakni dari Kuala Lumpur, Bangkok, dan Moskow sebanyak 40 siswa dan para juri berjumlah 366 orang," katanya.

Suyanto mengatakan, cabang seni yang dilombakan atau difestivalkan ada lima kategori, yakni sastra, seni lukis, seni tari, seni suara, dan seni kriya. Seni sastra terdiri atas membaca puisi, menulis cerpen, dan seni baca Alquran, sedangkan cabang seni yang masuk festival antara lain meliputi tari kreasi baru, tari tradisional, pedalangan, dan band. "Pada FLS2N tahun ini memperebutkan sebanyak 144 medali terdiri atas 78 medali emas, 33 medali perak, dan 33 perunggu. Tidak ada penerima medali perak dan perunggu pada festival, tetapi medali yang diberikan hanya medali emas. Peserta terbaik festival disebut best performance (penampil terbaik)

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008