Jumat, 30 Oktober 2009

Pelatihan Pembelajaran TIK bagi Guru

Jakarta, Rabu (21 Oktober 2009)--Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara atau SEAMOLEC mengadakan pelatihan pembelajaran...

berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi guru-guru SMP, SMA, dan SMK. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) khususnya guru agar mereka dapat melakukan pembelajaran secara online.

Manajer Konten Teknologi Informasi SEAMOLEC Dewi Sopiah mengatakan, sebagai tahap awal, kegiatan yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2009 di 16 provinsi di Indonesia telah melatih sebanyak 24.711 orang guru dari target peserta 500.000 orang. "Guru atau murid di pelosok yang tidak terjangkau internet pun dapat melakukan diklat ini. Diharapkan mereka dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai keinginan mereka. Artinya belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja," katanya saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media Depdiknas, Jakarta, Rabu (21/10/2009) .

Dewi menjelaskan, materi pelatihan selama lima hari ini meliputi internet untuk pembelajaran, facebook untuk pembelajaran, peta module, program mapping, dan pembelajaran TIK menggunakan perangkat lunak Moodle. "Para peserta akan diajari membuat dan menulis dengan email. Mereka juga diajari cara melakukan pencarian materi pembelajaran melalui internet," katanya.

Dewi mengatakan, situs jejaring sosial Facebook dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi anak. Selain itu, kata dia, dengan menggunakan perangkat lunak Moodle, seorang guru dapat melakukan pembelajaran tanpa tatap muka. Moodle, kata dia, dapat diunduh secara gratis dari internet. Perangkat lunak ini juga tersedia dalam bahasa Arab. "Para guru dapat mengajarkan Moodle sebagai suplemen di sekolah. Konten pembelajaran diserahkan ke guru-guru sendiri karena mereka yang tahu," katanya.

Menurut Dewi, antusiasme peserta mengikuti kegiatan ini cukup bagus. Dia menyebutkan, dari 26 kabupaten yang telah mengikuti pelatihan, jumlah pesertanya melampaui target 60 guru di setiap kabupaten."Pesertan ya mencapai 70 orang lebih. Bahkan ada guru sekolah dasar (SD) yang menjadi peserta," katanya.

Dewi menyebutkan, hanya lima persen calon peserta yang belum bisa IT. Para peserta, kata dia, diwajibkan membawa laptop untuk dapat membawa pulang materi pembelajaran dan mengembangkannya sendiri. "Para peserta rata-rata sudah membawa laptop walaupun meminjam," katanya.

Provinsi yang melakukan pelatihan ini, yakni Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Bali, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. "Tahun depan akan kita tingkatkan di provinsi-provinsi yang belum mengikuti pelatihan," kata Dewi.*** -GIM-

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008